Memakai"Self watering planter" adalah salah satu cara berkebun yang menyenangkan ,hemat air dan mudah karena kita tidak perlu menyirami tanaman kita tiap hari,cukup 3-4 hari sekali kita isi bagian penampung airnya. Kita bisa membuat sendiri dengan bahan yang mudah di dapat ,murah dan mudah cara pembuatannya.
Self Watering planter merupakan suatu sistem yang berkebun di suatu wadah/tempat yang dibuat
supaya tanaman bisa di mengairi tanaman didalamnya secara otomatis (oleh wadah itu sendiri).
Dibuat semacam penampung air yang disimpan di dalam pot, dan air ini
dipergunakan untuk mengairi tanaman, sesuai dengan kebutuhan tanaman
tersebut.
Sistem Self Watering planter dibuat sedemikian rupa agar air tidak menggenangi tanaman (tanaman tidak tenggelam) yang akhirnya akan membuat tanaman menjadi busuk atau over watering.
Sistem Self Watering planter dibuat sedemikian rupa agar air tidak menggenangi tanaman (tanaman tidak tenggelam) yang akhirnya akan membuat tanaman menjadi busuk atau over watering.
Untuk membuat Self Watering planter dapat menggunakan bahan-bahan bekas yang ada disekitar kita. Misalnya saja botol mineral bekas, kaleng cat plastik, botol minyak bekas, wadah bumbun ataupun bahan plastik lainnya.
Cara ini sangat ramah lingkungan karena kita menggukan kembali botol bekas/bahan bekas yang biasanya terbuang percuma.
Kali ini akan diperlihatkan cara membuat Self Watering planter dengan memanfaatkan botol mineral bekas dengan ukuran 1,5 L.
::: Alat dan bahan::
- - Botol plastik bekas air mineral/soda (ukuran 1,5 l atau lebih,lebih besar lebih bagus)
- - Gunting
- - Solder
- - Kain flanel atau sumbu kain pel
- step #1 Potong botol bekas menjadi 2 bagian,sebaiknya botol di potong pas bagian tengahnya jadi nantinya antara air dan media tanam bisa berimbang. potong botol jadi 2 bagian
potong botol |
- Step #2 Lubangi bagian bawah botol kira-kira 3/4 tinggi potongan tersebut yang berfungsi sebagai overflow untuk kelebihan air,sedangkan bagian atas botol lubangi rata yang fungsinya sebagai lubang aerasi supaya nantinya akar tanaman bisa sehat. lubangi botol untuk overflow dan aerasi
lubangi botol |
- step #3 Pasang sumbu dari kain yang berfungsi untuk mengalirkan air ke media tanam dengan memanfaatkan kapilaritas kain,sebaiknya menggunakan kain flanel atau sumbu pel supaya lebih awet. pasang sumbu pada bagian tutup botol isi bagian atas dengan media tanam
pasang sumbu pada tutup botol |
- step #4 Isi bagian atas dengan media tanam,saya biasanya menggunakan media tanam sekam mentah atau campuran sekam dan sedikit kompos atau pupuk kandang,sedangkan bagian bawah nantinya kita isi dengan air atau larutan nutrisi (larutan nutrisi disini kami menggunakan growmore yang di larutkan air).
bagian atas botol telah diberi media tanam |
Pastikan sumbu di basahi terlebih dahulu agar air/nutrisi di bawah bisa naik keatas.
Sebaiknya bagian bawah yang nantinya terisi air atau pupuk cair di cat atau di tutup dengan bahan yang berwarna gelap supaya alga atau lumut tidak mudah tumbuh. Pot ini cocok untuk tanaman sayuran terutama sayuran daun seperti sawi,pakchoy,selada ,kangkung dan lain-lain sedangkan untuk sayuran buah sebaiknya memakai wadah yang lebih besar karena kebutuhan airnya jauh lebih banya selamat mencoba
botol air meneral yang telah dicat |
Sebaiknya bagian bawah yang nantinya terisi air atau pupuk cair di cat atau di tutup dengan bahan yang berwarna gelap supaya alga atau lumut tidak mudah tumbuh. Pot ini cocok untuk tanaman sayuran terutama sayuran daun seperti sawi,pakchoy,selada ,kangkung dan lain-lain sedangkan untuk sayuran buah sebaiknya memakai wadah yang lebih besar karena kebutuhan airnya jauh lebih banya selamat mencoba
0 comments:
Post a Comment